Laman Wired, Rabu (19/8/2015), melaporkan bahwa para hacker yang diduga menjadi dalang peretasan tersebut mem-posting 9,7 GB data ke dark web menggunakan alamat website Onion, yang hanya bisa diakses melalui browser Tor.
File tersebut berisi rincian akun dan login dari sekira 32 juta pengguna AshleyMadison.com. Informasi lain yang bocor adalah transaksi pembayaran, yang mencakup nama, alamat rumah, alamat email, dan jumlah pembayaran.
Data yang bocor tersebut juga berisi deskripsi kriteria 'selingkuhan' yang dicari penggunanya, seperti "Saya mencari seseorang yang tidak bahagia di rumah atau bosan dan mencari kebahagian".
Hacker juga membocorkan nama, alamat, dan nomor telepon para pengguna. Kendati demikian, sampai saat ini tidak ada jaminan para pengguna memberikan data asli mereka kepada website tersebut.
Sedangkan password yang dibocorkan tampaknya telah di-hash menggunakan algoritma bcrypt. Namun menurut Chief Executive Officer (CEO) Erratasec, Robert Graham, hacker masih bisa mengetahui password asli pemegang akun, meski metode hash merupakan salah satu cara paling aman menyimpan password.
Sebelumnya, diinformasikan bahwa kelompok hacker yang mengidentifikasikan dirinya sebagai The Impact Team mengklaim telah berhasil mengusai data pribadi 37 juta pengguna Ashley Madison .
Tak hanya berasal dari server Ashley Madison, data-data pribadi pengguna itu juga didapat hacker dari dua situs pendukungnya, yakni Cougar Life dan Established Men.
Ketiga situs layanan kencan rahasia itu merupakan berada di bawah payung grup bisnis online asal Kanada, Avid Life Media.
Post a Comment
Diharapkan jangan berkata-kata yang kurang enak, karena itu akan mengganggu orang yang membacanya, dan berikan saran anda jika blog kami masih kurang berkenan.
terimakasih,
Admin