MAKALAH TEKNIK DASAR RENANG
DAN
MACAM-MACAM GAYA RENANG
GURU
PEMBIMBING:
DISUSUN
OLEH
:
SMK
MUHAMMADIYAH KUDUS
Alamat
: Jl. Kudus – Jepara Km. 3, Prambatan Lor, Kaliwungu, Kudus 59361
Website
: http://www.smkmuhkudus.net
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat allah SWT,bahwa kami telah menyelesaikan tugas mata
pelajaran kewirausahaan dengan membahas susunan- susunan dalam bentuk proposal
yang berjudul “Makalah Teknik Dasar Renang Dan
Macam-macam Gaya Renang”.
Dalam penyusunan tugas ini,tak sedikit hambatan
yang kami hadapi,namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
proposal ini tidak lain berkat bantuan dorongan dan bimbingan orangtua sehingga
kendala kendala yang kami hadapi teratasi oleh karena itu kami mengucap terima
kasih kepada.
- Bpk guru bidang Penjaskes yang telah memberikan tugas,petunjuk kepada kami sehingga kami bermotifasi dan menyelesaikan tugas ini.
- Orang tua yang telah turut membantu,membimbing dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Dalam penulisan tugas proposal ini kami masih
merasa banyak kekurangan baik pada teknis maupun materi,mengingat akan
kemampuan yang kami miliki untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan proposal ini.
Harapan kami semoga proposal ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumbangan fikiran bagi pihak yang membutuhkan khususnya
bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Kudus,
12 Juni
2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………….. i
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang…………………………………………………………………………. 1
1.2. Rumusan masalah………………………………………………………………………1
1.2.1.
Bagaimana Sejarah
Renang ?............................................................................... 1
1.2.2.
Bagaimana
sejarah renang di Indonesia………………………………………... 1
1.2.3.
Apa itu yang
dimaksud renang ?.......................................................................... 1
1.2.3.
Risiko apa
yang ditimbulkan ?............................................................................. 1
1.2.4.
Perlengkapan
apa yang harus tersedia ?............................................................... 1
1.2.5.
Apa manfaat
renang bagi kesehatan ?.................................................................. 1
1.2.6.
Apa manfaat Renang bagi Tubuh ?...................................................................... 1
1.3. Tujuan…………………………………………………………………………………. 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.
Sejarah
Renang…………………………………………………………………........... 2
2.2. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia……………………………………………. 2
2.3.
Pengertian
renang………………………………………………………………........... 3
2.4.
Risiko………………………………………………………………………………….. 4
2.5.
Perlengkapan………………………………………………………………………….. 4
2.6.
Manfaat
renang bagi kesehatan……………………………………………………….. 4
2.7. Manfaat Renang bagi Tubuh………………………………………………………….. 5
BAB III TEKNIK DASAR RENANG
3.1.
Pengenalan
Air…………………………………………………………………........... 6
3.2.
Mengapung……………………………………………………………………………. 6
3.3.
Bergerak Naik Turun Dengan Kedua Kaki Terapung………………………................ 6
3.4.
Meluncur…………………………………………………………………………........ 7
3.5.
Latihan
Pernafasan……………………………………………………………………. 7
3.5.1.
Teknik
gerakan pernafasan……………………………………………............. 7
3.5.1.1.Sikap Permulaan………………………………………………………........ 7
ii
3.5.1.2.Gerakan…………………………………………………………………….. 7
3.5.2.
Cara
Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas……………………………... 7
3.6.
Meloncat (Diving)…………………………………………………………………….. 8
BAB IV: GAYA-GAYA RENANG
4.1. Renang Gaya Bebas (Craw)…………………………………………………………… 9
4.1.1. Gerakan Kaki……………………………………………………………………. 9
4.1.2. Gerakan Lengan…………………………………………………………………. 9
4.1.3. Gerakan
Mengambil Napas………………………………………………............ 10
4.2.
Renang Gaya Punggung (Back Stroke)………………………………………………... 10
4.2.1. Gerakan Kaki……………………………………………………………………. 11
4.2.2. Gerakan Lengan…………………………………………………………............. 11
4.2.3. Gerakan Mengambil Napas……………………………………………………… 11
4.3. Renang Gaya Dada (Breast Stroke)…………………………………………………… 11
4.3.1. Gerakan Kaki…………………………………………………………................. 12
4.3.2. Gerakan Lengan…………………………………………………………………. 12
4.3.3. Gerakan Mengambil Napas……………………………………………………… 12
4.4.
Renang Gaya Kupu-kupu (Butterfly)……………………………………………......... 12
4.4.1. Gerakan Kaki………………………………………………………………......... 13
4.4.2. Gerakan Lengan…………………………………………………………............. 13
4.4.3. Gerakan
Mengambil Napas……………………………………………………… 13
BAB V FASILITAS DAN PERALATAN
5.1. Kolam renang……………………………………………………………………… 14
5.2. Lintasan…………………………………………………………………………..... 14
5.3. Pengukur waktu………………………………………………………………….... 14
5.4. Balok start………………………………………………………………………..... 14
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 15
6.2. Kritik dan Saran……………………………………………………………………….. 15
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………… 16
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Berenang
adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan
olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya
di air, mencari ikan,mandi,atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi
dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai,
danau, dan, laut sebagai bentuk rekreasi.
Olahraga renang membuat tubuh sehat
karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
1.2.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah
ini adalah :
1.2.1.
Bagaimana Sejarah
Renang ?
1.2.2.
Apa itu yang
dimaksud renang ?
1.3.3.
Risiko apa
yang ditimbulkan ?
1.3.4.
Perlengkapan
apa yang harus tersedia ?
1.3.5.
Apa manfaat
renang bagi kesehatan ?
1.3.6. Apa manfaat Renang bagi
Tubuh ?
1.4.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal
diantaranya :
a.
Memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran orkes penjaskes.
b.
Mengetahui
seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan olah raga renang.
c.
Sebagai tambahan
pengetahuan tentang renang.
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Sejarah Renang
Berenang telah dikenal sejak zaman
Yunani dan Romawi Kuno. Hal ini terbukti berdasarkan legenda-legenda tentang
orang-orang yang telah melakukan renang dengan tujuan tertentu, seperti halnya Leander
pada masa pacarannya dengan Hero. Ia berenang karena kekasihnya berada
jauh di seberang Sungai Hellespont (Dardenelles) di Asia Minor (Turki).
Kemudian, seorang kapten perang tentara Romawi, yaitu Horatius yang terluka
saat berperang seorang diri. Horatius melarikan diri dari musuhnya dengan
berenang menyeberangi Sungai Tibet.
Olahraga renang dengan gaya seperti
sekarang ini kali pertama diperkenalkan di Jepang melalui kejuaraan renang yang
diselenggarakan di negara itu. Pada tahun 1603, sekolah-sekolah di Jepang
memasukkan olahraga renang sebagai pelajaran wajib. Oleh karena itu, tidak
heran jika banyak kejuaraan renang tingkat internasional selalu didominasi oleh
perenang-perenang dari Jepang. Sejalan dengan perjalanan sejarahnya, olahraga
renang ini salalu mengambil jarak tempuh yang relative jauh.
Di daratan Eropa, olahraga renang
masuk melalui Inggris. Pada tahun 1896, renang mulai dipertandingkn di
Olimpiade, saat itu masih diikuti perenang-perenang putra. Pada tahun 1912,
pertandingan renang mulai diikuti oleh perenang-perenang putri.
Organisasi renang dunia dikenal
dengan nama Internationale de Swimming Association (ISA). Di Indonesia,
induk organisasi olahraga renang adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia
(PRSI).
2.2.
Sejarah Perkembang Renang di Indonesia
Sejak
sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang yang indah
dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang Indonesia
untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang
yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja.
Memang
waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak, akan tetapi
harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para pengunjung tertentu
tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
2
Salah
satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 adalah
kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai
dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan
olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Pertama-tama
berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond atau Perserikatan
Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917, perserikatan ini membawahi 7
perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah
seperti halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.
Selain
Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-perkumpulan berenang
dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java
Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula
Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan
kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat
itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan
kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.
2.3.
Pengertian renang
Renang adalah olahraga yang paling
baik dilakukan untuk menjaga kesehatan, dikatakan demikian karena pada saat
berenang hampir seluruh otot tubuh bergerak sehingga semua otot dapat
berkembang dengan pesat dan kekuatan terus meningkat. Dalam olahraga renang ada
empat macam gaya yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Gaya bebas (craw)
2. Gaya punggung (back craw)
3. Gaya dada (breast stroke)
4. Gaya kupu-kupu (butterfly)
Renang merupakan olahraga air yang
murah dan bagus bagi kesehatan dan pembentukan tubuh. Agar dapat mencapai
prestasi yang baik, perlu latihan yang baik, benar, teratur dan
sungguh-sungguh. Sebelum berenang sebaiknya diawali dengan pemanasan dan
pengenalan air sehingga terhindar dari resiko cidera. Pengenalan air :
Maksud dan tujuan pengenalan air adalah :
1. Mengetahui keadaaan di dalam air;
2. Mengetahui tekanan di dalam air;
3. Penyesuaian diri dengan air, baik
pernapasan maupun rasanya di dalam air.
3
2.4.
Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun
tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian
akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari
tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus
deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh
alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
2.5.
Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus.
Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun. Berenang
yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan
perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk
berenang dirancang untuk memudahkan manusia bergerak di air.
Pakaian renang biasanya terbuat dari
bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara
kedalam pakaian. Pakaian renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan
manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk
kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang
khusus,dalam berenang terkadang membutuhkan perlengkapan khusus seperti kacamata
renang, ban renang, penutup telinga dan hidung dan penutup kepala.
2.6.
Manfaat renang bagi kesehatan
Berenang
adala salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang
yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring).
Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat
badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga
yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu
hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang
memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara
rutin, manfaat tersebut antara lain adalah :
4
·
Membentuk
otot.
·
Meningkatkan
kemampuan fungsi jantung dan paru-paru.
·
Menambah
tinggi badan.
·
Melatih
pernafasan.
·
Membakar
kalori lebih banyak saat berenang.
·
Self safety.
·
Menghilangkan
stress.
2.7.
Manfaat Renang bagi Tubuh
1.
Meningkatkan
kualitas jantung dan peredaraan darah. Jantung merupakan
organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh, sedangkan
darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi
proses pembakaran sertamenghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.
2.
Meningkatkan
kapasitas vital paru-paru. Paru-paru berfungsi untuk
mengambil oksigen yang sangatdiperlukan dalam proses oksidasi (pembakaran).
Renang akan melatihkerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan paru – paru
untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen
maka proses pembakaran dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi
yangdiperlukan dapat terpenuhi
3.
Mempengaruhi
otot. Ketika berenang akan terjadi gerakan otot
yang dinamis dan otoakan bekerja terus menerus. Hal ini kan membuat serabut
otot bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga otot – otot tubuh akan
kelihatanlebih berisi / padat
5
BAB III TEKNIK DASAR RENANG
3.1.
Pengenalan Air
Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar
renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal
sifat-sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.
Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang
lain misalnya :
·
Berkejar-kejaran
di kolam yang dangkal.
·
Saling
mencipratkan air ke muka taman.
·
Memasukkan
kepala dan badan ke dalam air.
·
Menyelam
melalui rintangan yang di buat teman.
·
Main
tebak-tebakkan di dalam air.
·
Berjalan
mengelilingi kolam.
·
Bermain
kereta keretaan di air.
3.2.
Mengapung
Ambil napas dalam-dalam masukkan
kepala ke dalam air dengan cara sedikit merebahkan tubuh ke depan. Mata tetap
di buka. Tetap rileks jangan tegang, biarkan kaki terangkat dari dasar kolam.
Lutut diangkat keatas dan menyentuh dada. Ambil posisi merangkak dan melayang
di dalam air. Tahan sikap tersebut di dalam air hingga tidak dapat menahan
napas lagi. Lakukan latihan ini berulang-ulang.
3.3.
Bergerak
Naik Turun Dengan Kedua Kaki Terapung
Kedua kaki terapung. Ambil napas,
masukkan kepala ke dalam air dengan cara menekukkan siku. Mata tetap dibuka.
Tetap rileks jangan tegang, biarkan kaki terangkat lurus ke atas permukaan air.
Setelah satu atau dua detik, keluarlah dari dalam air dengan meluruskan lengan,
keluarkan napas. Ambil napas kembali, masuk ke dalam air, keluar lagi dan buang
napas. Begitu seterusnya, lakukan kembali latihan ini berulang-ulang.
6
3.4.
Meluncur
Berdiri dengan posisi punggung
membelakangi dan rapat pada dinding kolam. Turunkan bahu hingga hanya kepala
yang berada di atas permukaan air. Kaki yang terkuat diangkat dan ditempelkan
pada dinding kolam untuk menumpu.
Ambil napas dalam-dalam, masukkan
kepala ke dalam air. Sementara itu, tekan kaki tumpu dan angkat kaki lainnya
hingga tubuh meluncur jauh dari pinggir kolam.
3.5.
Latihan Pernafasan
3.5.1. Teknik
gerakan pernafasan
3.5.1.1.
Sikap Permulaan
·
Berdiri
kongkang di kolam dasar.
·
Membungkuk
tubuh rata dengan air.
·
Muka
menghadap ke depan di antara kedua lengan yang dijulurkan ke depan.
3.5.1.2.
Gerakan
·
Pernafasan
dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kanan, Sehingga mulut mengambil
nafas.
·
Gerakan
tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala berada di belakang
samping tubuh.
·
Latihan
pernafasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan agar dapat mengatur irama
pengambilan nafas.
·
Pada
prinsipnya mengambil udara lewat mulut dengan menghembuskan didalam air.
3.5.2. Cara
Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas
Ø
Lakukan
dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tangan memegang dinding kolam.
Ø
Ambillah
nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata melihat ke depan
sedikit.
Ø
Permukaan
air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan kepala ke
samping kanan / kiri berporos leher. Sehingga mulut dan mulut di atas permukaan
air.
7
Ø
Buka mulut
lalu ambil nafas melalui mulut dengan cepat, lalu masukkan muka ke dalam air
dan buang nafas di dalam air.
3.6.
Meloncat (Diving)
Berdiri di pinggir kolam dengan
jari-jari kaki mencengkeram tepi dinding kolam. Tekuk kedua lutut hingga posisi
badan membungkuk ke depan dan pantat sedikit terangkat. Kedua lengan diluruskan
ke depan bawah dan kedua tangan saling bersentuhan. Kepala direndahkan hingga
sejajar dengan kedua lengan, pandangan tertuju pada titik masuk ke dalam air.
Lengan juga dipastikan mengarah pada garis titik tersebut. Atur keseimbangan,
lalu secara sengaja kacaukan keseimbangan tersebut dengan menjatuhkan diri ke
dalam air. Kedua kaki diluruskan dan pastikan saat meluncur ke dalam air posisi
tubuh dari ujung jari tangan hingga ujung jari kaki berada pada garis lurus.
Saat luncuran terjadi, masukkan kepala di antara kedua lengan. Bagian tubuh
yang pertama masuk ke dalam air adalah jari-jari lengan
8
BAB IV: GAYA-GAYA RENANG
4.1. Renang Gaya
Bebas (Craw)
Gaya bebas adalah
berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara
kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah.
Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh
menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas,
perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya
berenang yang lainnya, gaya bebas merupakan salah satu gaya berenang yang dapat membuat tubuh perenang melaju lebih cepat di dalam air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa banyak orang, baik yang sudah terlatih maupun bagi para pemula yang mau belajar renang.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa banyak orang, baik yang sudah terlatih maupun bagi para pemula yang mau belajar renang.
4.1.1. Gerakan Kaki
Ø
Kaki kanan
dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke kiri bawah terus menerus
secara bergantian.
Ø
Untuk memperoleh
cambukan yang kuat, saat mencambuk ke bawah lutut sedikit dibengkokkan serta
otot paha diregangkan.
Ø
Pada saat
mencambuk ke atas, otot-otot di daerah pantat berkontraksi hingga kaki bergerak
ke atas permukaan air.
Ø
Setiap
cambukan dibantu dengan melecutkan pergelangan kaki untuk menambah daya dorong
tubuh ke depan.
4.1.2. Gerakan
Lengan
Ø
Entry :
tangan diliruskan jauh ke depan, lalu ujung jari tangan masuk ke dalam air
secara rileks.
9
Ø
Catch :
tangan digerakkan “menangkap” ke samping luar, lalu diputar lagi ke dalam air
untuk persiapan melakukan gerak selanjutnya.
Ø
Pull
: diawali dengan gerakan akhir pada catch. Posisi siku 90˚di bawah bahu,
ujung-ujung jari tangan menghadap ke bawah.
Ø
Release :
lengan diluruskan kembali di samping paha, lakukan gerakan menekan melalui
lecutan oleh pergelangan tangan ke atas.
Ø
Recovery :
diawali dengan gerakan akhir release, lakukan gerakan “menjangkau”,
lengan tangan lurus ke depan dengan rileks.
4.1.3. Gerakan
Mengambil Napas
Ø
Ambil udara
melalui mulut, lalu dikeluarkan melalui mulut dan hidung secara bersamaan.
Ø
Bernapaslah
ketika tangan menjangkau jauh ke depan.
Ø
Gerakan
mengambil udara di lakukan ke satu arah, yaitu samping kiri atau ke samping
kanan.
4.2. Renang Gaya
Punggung (Back Stroke)
Sewaktu berenang gaya
punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air.
Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun
perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu
berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah
gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam.
10
4.2.1. Gerakan Kaki
Ø
Kaki kanan
dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke bawah terus menerussecara
bergantian.
Ø
Saat
mencambuk, lutut dibengkokkan serta otot quadriceps dan otot psoas diregangkan.
Ø
Lutut
dicambukan dengan kuat sehingga punggung agak keluar dari permukaan air.
Ø
Saat kaki
mencambuk ke bawah, kaki diluruskan dan pergelangan tangan kaki ditahan.
Ø
Kemudian,
lutut ditekuk 45˚.
4.2.2. Gerakan Lengan
Ø
Entry :
tangan dijangkaukan jauh ke belakang. Ujung jari tangan masuk ke dalam air
secara rileks dan segaris dengan bahu. Panggul diangkat ke permukaan air.
Ø
Pull :
diawali dengan sikap lengan yang lurus. Saat menekan air, siku ditekuk 90˚ ke
samping. Telapak tangan diangkat beberapa sentimeter ke atas permukaan air.
Ø
Push :
ketika siku berada tepat dekat pinggang, tangan bergerak ke bawah. Tangan
membentuk huruf “S” disamping badan pada saat melakukan pull dan push.
Ø
Recovery :
lengan diangkat dari dalam air dengan ibu jari keluar lebih dahulu. Lengan
menyamping dan pergelangan tangan diputar ke luar saat berada pada sudut 90˚.
4.2.3. Gerakan Mengambil Napas
Ø
Udara
diambil ketika lengan melakukan recovery.
Ø
Udara
dikeluarkan pada saat melakukan pull-push.
Ø
Udara
dihirup melalui mulut dan dibuang melalui mulut serta hidung secara
bersama-sama.
4.3. Renang Gaya
Dada (Breast Stroke)
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk
renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam
waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air,
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
11
4.3.1. Gerakan Kaki
Ø
Kedua kaki
digerakkan terus menerus menirukan gerakan kaki katak ketika berenang.
Ø
Kaki
digerakkan memutar ke luar, ke bawah, ke dalam, meluncur, dan recovery.
4.3.2. Gerakan Lengan
Ø
Mengayun
keluar : kayuhan ke luar dilakukan secara serentak dengan berpusat pada bahu.
Lakukan gerakan catch saat tangan ke luar dari garis bahu.
Ø
Mengayuh ke
dalam : telapak tangan di gerakkan menarik air ke bawah (gerakan pull),
ke dalam, dan berakhir di bawah kepala.
Ø
Recovery :
lengan diluruskan secara serentak ke depan.
4.3.3. Gerakan Mengambil Napas
Ø
Pengambilan
udara dilakukan pada saat lengan melakukan gerakan tarikan air ke luar sampai
belakang.
Ø
Udara
dikeluarkan pada saat lengan berada pada posisi menjulur ke depan.
Ø
Udara
dihirup melalui serta dibuang melalui mulut dan lubang secara bersamaan.
4.4.
Renang Gaya Kupu-kupu (Butterfly)
Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya
berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan
secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan
ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke
atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan
kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari dalam air, dan udara juga dihirup lewat mulut ketika kepala kita berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk dapat mempelajari koordinasi gerakan - gerakan tangan dan gerakan - gerakan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas.
12
Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk dapat mempelajari koordinasi gerakan - gerakan tangan dan gerakan - gerakan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas.
12
Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
4.4.1. Gerakan Kaki
Ø
Pinggang
diturunkan ke bawah dan kaki bergerak untuk melakukan cambukan.
Ø
Dengan
memanfaatkan ruang gerak sendi pergelangan kaki dan punggung kaki, cambukan
dilakukan untuk menekan air ke bawah secara cepat dan kuat.
Ø
Kaki ke atas
pada saat gerakan recovery.
Ø
Gerakkan
pinggang ke atas sehingga kaki terangkat ke atas saat pinggang bergerak ke
bawah.
4.4.2. Gerakan Lengan
Ø
Entry :
tangan masuk ke dalam air, lengan lurus pada posisi miring dan jari-jari lebih
rendah dari siku. Tangan masuk ke dalam air sebelum melewati daerah samping
bahu.
Ø
Mengayun ke
luar : lengan bergerak ke luar secara berkesinambungan. Akhiri dengan gerakan catch
yang dilakukan setelah kedua lengan berada tepat di luar bahu bersamaan
dengan cambukan pertama ke bawah.
Ø
Mengayun :
tangan bergerak ke bawah dan ke luar dari lingkaran gerak.
Ø
Mengayun ke
dalam : posisi tangan berada tepat di bawah siku.
Ø
Tangan
ditarik ke dalam, ke atas, dan ke belakang dalam lingkaran kecil di bawah
kepala dekat badan. Mengayun ke atas depan, siku diangkat ke atas permukaan air
membentuk 30˚- 40˚.
Ø
Recovery :
lengan diangkat ke atas permukaan air secara rileks, pangkal lengan diputar ke
dalam dan mengayun ke depan.
4.4.3. Gerakan Mengambil Napas
Ø
Udara
diambil pada saat tangan mulai ditarik kearah bahu dan kepala ke luar dari
dalam air.
Ø
Udara
dikeluarkan pada saat kepala akan ke luar melalui gerakan dagu, lalu udara
ditarik lagi dengan cepat.
Ø
Udara
dihirup melalui mulut dan dibuang melalui mulut dan hidung secara bersamaan.
13
BAB V FASILITAS DAN PERALATAN
5.1. Kolam renang
Kolam renang ukuran olimpiade panjang kolam renang panjang adalah 50 m
sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam olimpiade ditatapkan
panjang kolam 50 m dan lebar 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 m,dimulai
dari1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding
kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah
1,0 m.
5.2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling
sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing
lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang
lintasan.
5.3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang
penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding
kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu
pembalikan dan finish. Papan sentuh pengukur waktu produksi omega mulai dipakai di Pan-Amerika Games
1967 di Winnipeg, Kanada.
5.4. Balok start
Di setiap balok start terdapat peneras suara untuk
menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan
waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5
m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5x0,5 m,dan di
atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10º.
14
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berenang adalah olahraga yang
mempunyai banyak macam gaya seperti gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan
gaya kupu – kupu. Namun seperti pada olahraga yang lainnya, olahraga berenang
juga mempunyai resiko yang mampu menyebabkan kematian, oleh karena itu perlunya
mempehatikan dengan detail mengenai perlengkapan renang dan tata cara dalam renang
agar anda bisa berenang dengan nyaman dan selamat pada saat anda mau berenang.
B. Kritik dan Saran
Sekian informasi yang dapat penulis
jelaskan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
15
DAFTAR
PUSTAKA
Blogasfa.blogspot.com
Promomu.blogspot.com
http://ekowarlianto.weglog.esaunggul.ac.id
Buku Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan untuk
kelas VII Sekolah Menengah
Buku Pendidikan Jasmani untuk SMP kelas IX: Grafindo
Orr, Rob dan J.B. Tyler. 1999. Dasar-dasar Renang.
Bandung: Angkasa
ReplyDeletePromo Gebyar Buat member Winning303
Dapatkan Langsung
Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
Bonus Deposit 10% Setiap Hari
Bonus Cashback 5-10%
Bonus 100% 7x Win Streak Sabung Ayam
Diskon Togel Hingga 65%
Bonus Rollingan Slot 1%
Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%
Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Kami Di :
- WA : +6287785425244